" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya diciptakan-Nya untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri supaya kamu dapat ketenangan hati dan dijadikannya kasih sayang di antara kamu. Sesungguhnya yang demikian menjadi tanda-tanda kebesaran-Nya bagi orang-orang yang berpikir. " - Q.S. Ar-Rum: 21 -
Awalnya kami hanya dua orang asing yang bekerja di tempat yang sama—aku di dapur, dia di front sebagai CS. Selama dua bulan kami nggak pernah ngobrol, sampai di hari terakhir dia kerja part time, dia minta aku masakin menu favoritnya. Dari situ, cerita kami mulai terjalin lewat obrolan, tawa, dan video call pertama yang nggak akan pernah aku lupakan.
Tanpa status tapi saling perhatian, kami jalanin hubungan dalam waktu yang cukup panjang. Sering hilang kabar, tapi anehnya… selalu kembali terhubung. Sampai akhirnya, setelah bertahun-tahun, kecemburuan kecil memicu keberanian besar. Aku ajak dia komitmen. Dan dia bilang "pikir-pikir dulu". Tapi tak lama setelah itu, aku datang ke rumahnya. ternyata, mamanya lebih dulu paham arah hubungan ini "Ajak keluargamu, Nak."
Setelah obrolan hangat dengan orang tua kami, akhirnya disepakati satu tanggal yang kami tunggu-tunggu yaitu tanggal 12 Januari 2025. Hari di mana niat kami dipertegas, cinta kami disahkan secara adat, dan restu mengalir dari kedua belah pihak. Lamaran bukan sekadar acara—tapi titik terang dari perjalanan panjang yang kami rawat secara diam-diam.
Kini, kami bersiap menyambut hari istimewa itu. Bukan hanya pernikahan, tapi awal dari kehidupan baru yang kami doakan dipenuhi keberkahan dan saling menguatkan. Dari dua hati yang bertumbuh bersama, semoga langkah kecil ini menjadi awal dari cerita besar kami selamanya.